11 Rabiul Akhir 1446 H | Selasa, 15 Oktober 2024
×
Korban Mafia Tanah di Riau Jahit Mulut, DPR Desak Jokowi Segera Tuntaskan Masalah Mereka
dpr | Rabu, 29 November 2023 | 15:41:33 WIB
Editor : Budi Harjo | Penulis : Edison
Masyarakat Suku Sakai korban mafia tanah yang tengah protes dengan aksi jahit mulut

Jakarta, (Supernews)- Anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Riau, Effendy Sianipar mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menyelesaikan masalah masyarakat suku sakai di Provinsi Riau yang menjadi korban mafia tanah. 

Dimana akibat tak kunjung menemukan penyelesaian yang semestinya, sejak Selasa 28 November 2023 kemarin masyarakat tersebut telah melakukan aksi jahit mulut di kantor Gubernur Riau.

"Masalah ini sudah terlalu lama, masyarakat kecewa karena pemerintah Jokowi tidak kunjung menuntaskan masalah mereka. Karena itu sejak kemarin mereka melakukan aksi unjuk rasa jahit mulut, jangan ditunggu-tunggu lagi tolong Presiden segera selesaikan," ujar Effendy Sianipar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Politisi PDI-Perjuangan itu lantas meminta Presiden Jokowi segera mungkin memanggil Mentri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sitinurbaya Bakar, guna meminta pertanggungjawaban mereka terkait upayah yang sudah dilakukan dalam penyelesian konflik mafia tanah itu.

"Saya berharap Presiden segera panggil itu Mentri ATR/BPN dan KLHK. Karena masyarakat suku sakai sudah bolak balik melaporkan masalah ini kepada mereka. Tapi sampai sekarang tidak ada penyelesaiannya. Presiden harus ambil alih masalah ini dan segera kembalikan tanah masyarakat yang sudah dua puluh tujuh tahun dikuasi oleh mafia tanah," tegasnya.

Selain itu Effendy Sianipar juga mewanti-wanti pemerintah, agar serius menyelesaikan masalah tersebut. Pasalnya dia menilai tingkat kekecewaan masyarakat suku sakai terhadap penyelesaian masalah tanah mereka yang dikuasai mafia tanah ini, sudah semakin memuncak.

Sehingga jika tak kunjung mendapatkan penyelesaian, dirinya khawatir akan terjadi tindakan nekat dari masyarakat yang gelap mata.

"Jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut, segala kemungkinan dapat terjadi. Kemarin mereka orasi, sekarang jahit mulut dan kedepan kita tidak tau lagi," terangnya.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media, sejak Selasa 28 November 2023 puluhan relawan melakukan aksi jahit mulut di gerbang samping Kantor Gubernur Riau (Gubri), dan aksi tersebut masih berlanjut hibgga hari ini. Sedikitnya ada 30 warga yang tergabung dalam aksi jahit mulut itu.

Aksi tersebut terkait persoalan sengketa lahan 2.500 hektare di Desa Kota Garo Tapung Hilir, Kampar, Riau yang tak kunjung tuntas. Para relawan ini melakukan aksi jahit mulut sambil membentangkan spanduk "Kami hanya menunggu kebijakan Presiden RI Joko Widodo".

Koordinator Aksi Antoni Fitra mengatakan, aksi jahit mulut ini terkait masalah 2.500 hektar lahan pertanian milik masyarakat suku sakai di Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Yang sejak 27 tahun terakhir dikuasi dan diusahai oleh para mafia tanah sebagai perkebunan kelapa sawit.

Parahnya lagi sejak perkebunan kelapa sawit 2.500 hektar itu berdiri, hingga sekarang kepemilikannya masih mengatasnamakan kelompok tani masyarakat suku sakai.

"Dua ribu lima ratus hektar lahan pertanian milik masyarakat suku sakai, sudah dua puluh tujuh tahun dikuasai mafia tanah. Para mafia itu mendirikan kebun sawit di atasnya dengan mengatas namakan kelompok tani masyarakat suku sakai. Tetapi faktanya masyarakat suku sakai sebagai pemiliknya tidak mendapatkan apa-apa dari perkebunan itu, melainkan mereka kehilangan lahan pertanian," ujar aktivis GerLamata itu.

Adapun tuntutan masa aksi jahit mulut di antarnya meminta Gubernur menyurati Presiden RI untuk menurunkan perintah tugas kepada Satuan Tugas Tindak Pidana Pertanahan, menangkap dan mengadili mafia tanah di areal 2.500 hektare di Desa Kota Garo Kampar Provinsi Riau. Serta mengembalikan kepemilikan tanah kepada masyarakat suku sakai.***

 

Index
Wujudkan Syukur dengan Salurkan Santunan Rp 110 Juta untuk Anak Yatim
Paslon SUWAI Siap Mendaftar ke KPU Provinsi Riau
Paslon SUWAI Siap Mendaftar ke KPU Provinsi Riau
Senin, 26 Agustus 2024 | 06:09:21 WIB
Tokoh Masyarakat Sorek Kembali Bertekat Menangkan Syamsuar
Tokoh Masyarakat Sorek Kembali Bertekat Menangkan Syamsuar
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 17:00:25 WIB
Bakal Ketat, Kekuatan Merata Usai Undian Pembagian Grup
Bakal Ketat, Kekuatan Merata Usai Undian Pembagian Grup
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 13:24:20 WIB
Ratusan Atlet Ikuti Syamsuar Cup Traditional Archery Competition
Ini yang Dibahas Pjs GM PT KPI Dalam Aksi Lokal untuk Dampak Global
PT KPI Kilang Dumai Berhasil Kumpulkan 350 Kantong Darah
PT KPI Kilang Dumai Berhasil Kumpulkan 350 Kantong Darah
Rabu, 21 Agustus 2024 | 06:25:00 WIB
PT KPI Kilang Dumai Dukung Tingkatkan Daya Saing UMKM
PT KPI Kilang Dumai Dukung Tingkatkan Daya Saing UMKM
Selasa, 20 Agustus 2024 | 10:48:11 WIB
Kembangkan Wisata di Pekanbaru, PT Pertamina Patra Niaga FT Sei Siak Gelar FGD Integrasi Wisata
SMA Swasta Cendana Raih Juara Setelah Kalahkan SMA Santo Tarcius
Snow Snow
Snow Snow


daerah
Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah Jalan Santai Bersama Sekdaprov SF Hariyanto 
9.912 Narapidana di Riau Dapat Remisi, 134 Dinyatakan Bebas
Pj Gubernur Riau Harap Jadi Pembangkit Semangat Kebangsaan
Pj Gubernur Riau Harap Jadi Pembangkit Semangat Kebangsaan
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 15:37:44 WIB
Meriahkan HUT Ke 79 Kemerdekaan RI, Diskominfotik Riau Gelar Lomba Dekorasi Ruangan
Index
Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah Jalan Santai Bersama Sekdaprov SF Hariyanto 
9.912 Narapidana di Riau Dapat Remisi, 134 Dinyatakan Bebas
Pj Gubernur Riau Harap Jadi Pembangkit Semangat Kebangsaan
Pj Gubernur Riau Harap Jadi Pembangkit Semangat Kebangsaan
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 15:37:44 WIB
Ini Amanat Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT KPI Pada Perwira
Meriahkan HUT Ke 79 Kemerdekaan RI, Diskominfotik Riau Gelar Lomba Dekorasi Ruangan
Diawali Pengibaran Bendera, Peringatan Proklamasi Kemerdekaan di Terminal BRPS Berjalan Khidmat
Santuni Anak Yatim Salah Satu Prioritas CSR PT KPI Kilang Dumai
Tiba di Pekanbaru, Pj Gubri Rahman Hadi Langsung Shalat Jumat di Masjid An-Nur
Kembali Menjadi Sekdaprov SF Haryanto Mengucapkan Terima Kasih di Medsos
Rahman Hadi Resmi Dilantik Jadi Pj Gubernur Riau Oleh Mendagri
Politik
Paslon SUWAI Siap Mendaftar ke KPU Provinsi Riau
Paslon SUWAI Siap Mendaftar ke KPU Provinsi Riau
Senin, 26 Agustus 2024 | 06:09:21 WIB
Tokoh Masyarakat Sorek Kembali Bertekat Menangkan Syamsuar
Tokoh Masyarakat Sorek Kembali Bertekat Menangkan Syamsuar
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 17:00:25 WIB
Akhirnya, PDIP Jatuhkan Pilihan Pada Abdul Wahid - SF Haryanto
Nasir - Wardan, Lewati Syarat Maju Pilgubri 2024
Nasir - Wardan, Lewati Syarat Maju Pilgubri 2024
Selasa, 16 Juli 2024 | 16:00:24 WIB
Snow Snow
Snow Snow


ekonomi
Ini yang Dibahas Pjs GM PT KPI Dalam Aksi Lokal untuk Dampak Global
PT KPI Kilang Dumai Berhasil Kumpulkan 350 Kantong Darah
PT KPI Kilang Dumai Berhasil Kumpulkan 350 Kantong Darah
Rabu, 21 Agustus 2024 | 06:25:00 WIB
PT KPI Kilang Dumai Dukung Tingkatkan Daya Saing UMKM
PT KPI Kilang Dumai Dukung Tingkatkan Daya Saing UMKM
Selasa, 20 Agustus 2024 | 10:48:11 WIB
Kembangkan Wisata di Pekanbaru, PT Pertamina Patra Niaga FT Sei Siak Gelar FGD Integrasi Wisata
Hukum
Hari ini Sidang Perdana Praperadilan Eddy Hiariej Melawan KPK Digelar, Namun KPK Dipastikan Absen
Lima Perwira Polisi Yang Turut Terjerat di Kasus Ferdy Sambo Kembali Ditugaskan Kapolri, Berikut Daftarnya
Polri Akui 'Kebanjiran' Laporan Aduan Fitnah Jelang Pemilu 2024
Kapolri Lakukan Mutasi Besar-besaran Mulai Dari Jabatan Kapolda Hingga Promosi 4 Polwan
Nasional
Rahman Hadi Resmi Dilantik Jadi Pj Gubernur Riau Oleh Mendagri
Menjadi Calon Paskibraka Terpilih Tingkat Pusat, Juara Tilawah MTQ TNI AU Ini Sujud Syukur
Terancam Merugi Pengusaha Ekspedisi Sembako Berharap Tambahan Kapal Roro
Dua Unit Bus Para Wisatawan Tradisi Bakar Tongkang Tak Laik Jalan

internasional
 16.000 Warga Palestina Jadi Korban, WHO Tegaskan Kondisi di Gaza Semakin Memburuk Setiap Jamnya
Tolak Hamas Berkuasa di Gaza, Wakil Presiden Amerika Kritisi Banyaknya Warga Palestina Yang Tewas
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata

Kamis, 30 November 2023 | 13:41:36 WIB
Desak PBB, UNICEF Tegaskan Jalur Gaza Adalah Tempat Paling Berbahaya di Dunia Bagi Anak-anak
olahraga
Bakal Ketat, Kekuatan Merata Usai Undian Pembagian Grup
Bakal Ketat, Kekuatan Merata Usai Undian Pembagian Grup
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 13:24:20 WIB
Ratusan Atlet Ikuti Syamsuar Cup Traditional Archery Competition
SMA Swasta Cendana Raih Juara Setelah Kalahkan SMA Santo Tarcius
Dukung Pesepakbola Amputasi, Nasdem Sponsori Dua Anak Riau Ikuti Seleksi Timnas

Popular
News Popular
Politik
Ekonomi
Hukum
Nasional
Daerah
Korban Mafia Tanah di Riau Jahit Mulut, DPR Desak Jokowi Segera Tuntaskan Masalah Mereka
dpr | Rabu, 29 November 2023 | 15:41:33 WIB
Editor : Budi Harjo | Penulis : Edison
Masyarakat Suku Sakai korban mafia tanah yang tengah protes dengan aksi jahit mulut

Jakarta, (Supernews)- Anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Riau, Effendy Sianipar mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menyelesaikan masalah masyarakat suku sakai di Provinsi Riau yang menjadi korban mafia tanah. 

Dimana akibat tak kunjung menemukan penyelesaian yang semestinya, sejak Selasa 28 November 2023 kemarin masyarakat tersebut telah melakukan aksi jahit mulut di kantor Gubernur Riau.

"Masalah ini sudah terlalu lama, masyarakat kecewa karena pemerintah Jokowi tidak kunjung menuntaskan masalah mereka. Karena itu sejak kemarin mereka melakukan aksi unjuk rasa jahit mulut, jangan ditunggu-tunggu lagi tolong Presiden segera selesaikan," ujar Effendy Sianipar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Politisi PDI-Perjuangan itu lantas meminta Presiden Jokowi segera mungkin memanggil Mentri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sitinurbaya Bakar, guna meminta pertanggungjawaban mereka terkait upayah yang sudah dilakukan dalam penyelesian konflik mafia tanah itu.

"Saya berharap Presiden segera panggil itu Mentri ATR/BPN dan KLHK. Karena masyarakat suku sakai sudah bolak balik melaporkan masalah ini kepada mereka. Tapi sampai sekarang tidak ada penyelesaiannya. Presiden harus ambil alih masalah ini dan segera kembalikan tanah masyarakat yang sudah dua puluh tujuh tahun dikuasi oleh mafia tanah," tegasnya.

Selain itu Effendy Sianipar juga mewanti-wanti pemerintah, agar serius menyelesaikan masalah tersebut. Pasalnya dia menilai tingkat kekecewaan masyarakat suku sakai terhadap penyelesaian masalah tanah mereka yang dikuasai mafia tanah ini, sudah semakin memuncak.

Sehingga jika tak kunjung mendapatkan penyelesaian, dirinya khawatir akan terjadi tindakan nekat dari masyarakat yang gelap mata.

"Jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut, segala kemungkinan dapat terjadi. Kemarin mereka orasi, sekarang jahit mulut dan kedepan kita tidak tau lagi," terangnya.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media, sejak Selasa 28 November 2023 puluhan relawan melakukan aksi jahit mulut di gerbang samping Kantor Gubernur Riau (Gubri), dan aksi tersebut masih berlanjut hibgga hari ini. Sedikitnya ada 30 warga yang tergabung dalam aksi jahit mulut itu.

Aksi tersebut terkait persoalan sengketa lahan 2.500 hektare di Desa Kota Garo Tapung Hilir, Kampar, Riau yang tak kunjung tuntas. Para relawan ini melakukan aksi jahit mulut sambil membentangkan spanduk "Kami hanya menunggu kebijakan Presiden RI Joko Widodo".

Koordinator Aksi Antoni Fitra mengatakan, aksi jahit mulut ini terkait masalah 2.500 hektar lahan pertanian milik masyarakat suku sakai di Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Yang sejak 27 tahun terakhir dikuasi dan diusahai oleh para mafia tanah sebagai perkebunan kelapa sawit.

Parahnya lagi sejak perkebunan kelapa sawit 2.500 hektar itu berdiri, hingga sekarang kepemilikannya masih mengatasnamakan kelompok tani masyarakat suku sakai.

"Dua ribu lima ratus hektar lahan pertanian milik masyarakat suku sakai, sudah dua puluh tujuh tahun dikuasai mafia tanah. Para mafia itu mendirikan kebun sawit di atasnya dengan mengatas namakan kelompok tani masyarakat suku sakai. Tetapi faktanya masyarakat suku sakai sebagai pemiliknya tidak mendapatkan apa-apa dari perkebunan itu, melainkan mereka kehilangan lahan pertanian," ujar aktivis GerLamata itu.

Adapun tuntutan masa aksi jahit mulut di antarnya meminta Gubernur menyurati Presiden RI untuk menurunkan perintah tugas kepada Satuan Tugas Tindak Pidana Pertanahan, menangkap dan mengadili mafia tanah di areal 2.500 hektare di Desa Kota Garo Kampar Provinsi Riau. Serta mengembalikan kepemilikan tanah kepada masyarakat suku sakai.***

 

TERKINI
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) tersebut dikemas dalam balutan acara syukuran dengan menggelar doa.
Kamis, 26 September 2024 | 09:31:46 WIB

Pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Riau, Syamsuar-Mawardi M. Saleh siap.

Senin, 26 Agustus 2024 | 06:09:21 WIB

Rumah Haji Muhammad yang berada di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kelurahan Sorek, Pelalawan,.

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 17:00:25 WIB
Babak penyisihan grup RRI Cup 2024 Seri Provinsi Riau bakal berjalan ketat, kekuatan peserta merata.
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 13:24:20 WIB
Sebanyak 220 atlet panahan mengikuti Syamsuar Cup Traditional Archery Competition 2024..
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 11:34:40 WIB