25 Rajab 1446 H | Sabtu, 25 Januari 2025
×
Korban Mafia Tanah di Riau Jahit Mulut, DPR Desak Jokowi Segera Tuntaskan Masalah Mereka
dpr | Rabu, 29 November 2023 | 15:41:33 WIB
Editor : Budi Harjo | Penulis : Edison
Masyarakat Suku Sakai korban mafia tanah yang tengah protes dengan aksi jahit mulut

Jakarta, (Supernews)- Anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Riau, Effendy Sianipar mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menyelesaikan masalah masyarakat suku sakai di Provinsi Riau yang menjadi korban mafia tanah. 

Dimana akibat tak kunjung menemukan penyelesaian yang semestinya, sejak Selasa 28 November 2023 kemarin masyarakat tersebut telah melakukan aksi jahit mulut di kantor Gubernur Riau.

"Masalah ini sudah terlalu lama, masyarakat kecewa karena pemerintah Jokowi tidak kunjung menuntaskan masalah mereka. Karena itu sejak kemarin mereka melakukan aksi unjuk rasa jahit mulut, jangan ditunggu-tunggu lagi tolong Presiden segera selesaikan," ujar Effendy Sianipar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Politisi PDI-Perjuangan itu lantas meminta Presiden Jokowi segera mungkin memanggil Mentri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sitinurbaya Bakar, guna meminta pertanggungjawaban mereka terkait upayah yang sudah dilakukan dalam penyelesian konflik mafia tanah itu.

"Saya berharap Presiden segera panggil itu Mentri ATR/BPN dan KLHK. Karena masyarakat suku sakai sudah bolak balik melaporkan masalah ini kepada mereka. Tapi sampai sekarang tidak ada penyelesaiannya. Presiden harus ambil alih masalah ini dan segera kembalikan tanah masyarakat yang sudah dua puluh tujuh tahun dikuasi oleh mafia tanah," tegasnya.

Selain itu Effendy Sianipar juga mewanti-wanti pemerintah, agar serius menyelesaikan masalah tersebut. Pasalnya dia menilai tingkat kekecewaan masyarakat suku sakai terhadap penyelesaian masalah tanah mereka yang dikuasai mafia tanah ini, sudah semakin memuncak.

Sehingga jika tak kunjung mendapatkan penyelesaian, dirinya khawatir akan terjadi tindakan nekat dari masyarakat yang gelap mata.

"Jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut, segala kemungkinan dapat terjadi. Kemarin mereka orasi, sekarang jahit mulut dan kedepan kita tidak tau lagi," terangnya.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media, sejak Selasa 28 November 2023 puluhan relawan melakukan aksi jahit mulut di gerbang samping Kantor Gubernur Riau (Gubri), dan aksi tersebut masih berlanjut hibgga hari ini. Sedikitnya ada 30 warga yang tergabung dalam aksi jahit mulut itu.

Aksi tersebut terkait persoalan sengketa lahan 2.500 hektare di Desa Kota Garo Tapung Hilir, Kampar, Riau yang tak kunjung tuntas. Para relawan ini melakukan aksi jahit mulut sambil membentangkan spanduk "Kami hanya menunggu kebijakan Presiden RI Joko Widodo".

Koordinator Aksi Antoni Fitra mengatakan, aksi jahit mulut ini terkait masalah 2.500 hektar lahan pertanian milik masyarakat suku sakai di Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Yang sejak 27 tahun terakhir dikuasi dan diusahai oleh para mafia tanah sebagai perkebunan kelapa sawit.

Parahnya lagi sejak perkebunan kelapa sawit 2.500 hektar itu berdiri, hingga sekarang kepemilikannya masih mengatasnamakan kelompok tani masyarakat suku sakai.

"Dua ribu lima ratus hektar lahan pertanian milik masyarakat suku sakai, sudah dua puluh tujuh tahun dikuasai mafia tanah. Para mafia itu mendirikan kebun sawit di atasnya dengan mengatas namakan kelompok tani masyarakat suku sakai. Tetapi faktanya masyarakat suku sakai sebagai pemiliknya tidak mendapatkan apa-apa dari perkebunan itu, melainkan mereka kehilangan lahan pertanian," ujar aktivis GerLamata itu.

Adapun tuntutan masa aksi jahit mulut di antarnya meminta Gubernur menyurati Presiden RI untuk menurunkan perintah tugas kepada Satuan Tugas Tindak Pidana Pertanahan, menangkap dan mengadili mafia tanah di areal 2.500 hektare di Desa Kota Garo Kampar Provinsi Riau. Serta mengembalikan kepemilikan tanah kepada masyarakat suku sakai.***

 

Index
Resmi Dibuka, PT KPI Kilang Dumai Siap Laksanakan Peringatan Bulan K3 Tahun 2025
Warga Agar Waspada, Waduk Koto Panjang Buka Pintu Air Hingga 50 Centi
Inovasi Perwira Kilang Dumai Berikan Margin Value Creation Rp 4 Triliun 
Solar Penyumbang Angka Produksi Terbesar, Produk SF-05 Diluncurkan 
PHPU Bupati Lingga Dianggap Gugur di MK, Ini Penyebabnya!
Soroti Penyalahgunaan APBD Riau, PH Minta MK Batalkan Putusan Putusan KPU Pekanbaru
Selama Nataru Traffic Cargo Alami Kenaikan 54 Persen
Selama Nataru Traffic Cargo Alami Kenaikan 54 Persen
Selasa, 7 Januari 2025 | 17:03:34 WIB
PT KPI Kilang Dumai Gulirkan Program Penghidupan Berkelanjutan
Nikmati Sensasi Kopi, Sembari Ngobrol Reformasi Agraria di OZ Coffee
Suplier Woodchip Diduga Tak Kantongi Izin Industri dari Kementerian Kehutanan
Snow Snow
Snow Snow


daerah
Warga Agar Waspada, Waduk Koto Panjang Buka Pintu Air Hingga 50 Centi
Nikmati Sensasi Kopi, Sembari Ngobrol Reformasi Agraria di OZ Coffee
Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah Jalan Santai Bersama Sekdaprov SF Hariyanto 
9.912 Narapidana di Riau Dapat Remisi, 134 Dinyatakan Bebas
Index
Perlengkapan Dapur Belum Datang, Program Makan Siang Gratis di Pekanbaru Diundur
Riau Berduka! Peraih Emas Ski Air PON Aceh Sumut Meninggal Dunia
Plant Patrol dan Sapa Pekerja, Ala Satgas Nataru PT KPI Kilang Dumai 
Jelang Tutup Tahun PT KPI Kilang Dumai Tetap Peduli Pendidikan Kesetaraan 
Ternyata Ini Dia Alasan Wamen ESDM Kunjungi Kilang Dumai
Ternyata Ini Dia Alasan Wamen ESDM Kunjungi Kilang Dumai
Sabtu, 28 Desember 2024 | 14:57:44 WIB
Tinjau Langsung SPBU Arifin Ahmad, Ini Kata Wamen ESDM Yuliot Tanjung
Pertamina Synergy Run 2024 KPI Dumai Diikuti Ribuan Pelari
Pertamina Synergy Run 2024 KPI Dumai Diikuti Ribuan Pelari
Selasa, 24 Desember 2024 | 20:19:15 WIB
Khitanan Massal Gratis, PT KPI Kilang Dumai Syukuran 67 Tahun PERTAMINA 
Hadapi Nataru PT KPI Kilang Dumai Perketat Keamanan Kilang
Hadapi Nataru PT KPI Kilang Dumai Perketat Keamanan Kilang
Kamis, 19 Desember 2024 | 17:25:43 WIB
Antrean Kendaraan Sudah Ada Sebelum SPBU Dibuka, Kendaraan Mewah Ikut Ngantri
Politik
Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal, Ketum Nasdem Surya Paloh Turunkan Tim Khusus ke Siak
Paslon SUWAI Siap Mendaftar ke KPU Provinsi Riau
Paslon SUWAI Siap Mendaftar ke KPU Provinsi Riau
Senin, 26 Agustus 2024 | 06:09:21 WIB
Tokoh Masyarakat Sorek Kembali Bertekat Menangkan Syamsuar
Tokoh Masyarakat Sorek Kembali Bertekat Menangkan Syamsuar
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 17:00:25 WIB
Akhirnya, PDIP Jatuhkan Pilihan Pada Abdul Wahid - SF Haryanto
Snow Snow
Snow Snow


ekonomi
Resmi Dibuka, PT KPI Kilang Dumai Siap Laksanakan Peringatan Bulan K3 Tahun 2025
Inovasi Perwira Kilang Dumai Berikan Margin Value Creation Rp 4 Triliun 
Solar Penyumbang Angka Produksi Terbesar, Produk SF-05 Diluncurkan 
Selama Nataru Traffic Cargo Alami Kenaikan 54 Persen
Selama Nataru Traffic Cargo Alami Kenaikan 54 Persen
Selasa, 7 Januari 2025 | 17:03:34 WIB
Hukum
PHPU Bupati Lingga Dianggap Gugur di MK, Ini Penyebabnya!
Soroti Penyalahgunaan APBD Riau, PH Minta MK Batalkan Putusan Putusan KPU Pekanbaru
Hari ini Sidang Perdana Praperadilan Eddy Hiariej Melawan KPK Digelar, Namun KPK Dipastikan Absen
Lima Perwira Polisi Yang Turut Terjerat di Kasus Ferdy Sambo Kembali Ditugaskan Kapolri, Berikut Daftarnya
Nasional
Perlengkapan Dapur Belum Datang, Program Makan Siang Gratis di Pekanbaru Diundur
Kembalinya Simpai Hitam di Kawasan Mangrove Pangkalan Jambi
Rahman Hadi Resmi Dilantik Jadi Pj Gubernur Riau Oleh Mendagri
Menjadi Calon Paskibraka Terpilih Tingkat Pusat, Juara Tilawah MTQ TNI AU Ini Sujud Syukur

internasional
 16.000 Warga Palestina Jadi Korban, WHO Tegaskan Kondisi di Gaza Semakin Memburuk Setiap Jamnya
Tolak Hamas Berkuasa di Gaza, Wakil Presiden Amerika Kritisi Banyaknya Warga Palestina Yang Tewas
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata

Kamis, 30 November 2023 | 13:41:36 WIB
Desak PBB, UNICEF Tegaskan Jalur Gaza Adalah Tempat Paling Berbahaya di Dunia Bagi Anak-anak
olahraga
Riau Berduka! Peraih Emas Ski Air PON Aceh Sumut Meninggal Dunia
Pertamina Synergy Run 2024 KPI Dumai Diikuti Ribuan Pelari
Pertamina Synergy Run 2024 KPI Dumai Diikuti Ribuan Pelari
Selasa, 24 Desember 2024 | 20:19:15 WIB
Bakal Ketat, Kekuatan Merata Usai Undian Pembagian Grup
Bakal Ketat, Kekuatan Merata Usai Undian Pembagian Grup
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 13:24:20 WIB
Ratusan Atlet Ikuti Syamsuar Cup Traditional Archery Competition

Popular
News Popular
Politik
Ekonomi
Hukum
Nasional
Daerah
Korban Mafia Tanah di Riau Jahit Mulut, DPR Desak Jokowi Segera Tuntaskan Masalah Mereka
dpr | Rabu, 29 November 2023 | 15:41:33 WIB
Editor : Budi Harjo | Penulis : Edison
Masyarakat Suku Sakai korban mafia tanah yang tengah protes dengan aksi jahit mulut

Jakarta, (Supernews)- Anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Riau, Effendy Sianipar mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menyelesaikan masalah masyarakat suku sakai di Provinsi Riau yang menjadi korban mafia tanah. 

Dimana akibat tak kunjung menemukan penyelesaian yang semestinya, sejak Selasa 28 November 2023 kemarin masyarakat tersebut telah melakukan aksi jahit mulut di kantor Gubernur Riau.

"Masalah ini sudah terlalu lama, masyarakat kecewa karena pemerintah Jokowi tidak kunjung menuntaskan masalah mereka. Karena itu sejak kemarin mereka melakukan aksi unjuk rasa jahit mulut, jangan ditunggu-tunggu lagi tolong Presiden segera selesaikan," ujar Effendy Sianipar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Politisi PDI-Perjuangan itu lantas meminta Presiden Jokowi segera mungkin memanggil Mentri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sitinurbaya Bakar, guna meminta pertanggungjawaban mereka terkait upayah yang sudah dilakukan dalam penyelesian konflik mafia tanah itu.

"Saya berharap Presiden segera panggil itu Mentri ATR/BPN dan KLHK. Karena masyarakat suku sakai sudah bolak balik melaporkan masalah ini kepada mereka. Tapi sampai sekarang tidak ada penyelesaiannya. Presiden harus ambil alih masalah ini dan segera kembalikan tanah masyarakat yang sudah dua puluh tujuh tahun dikuasi oleh mafia tanah," tegasnya.

Selain itu Effendy Sianipar juga mewanti-wanti pemerintah, agar serius menyelesaikan masalah tersebut. Pasalnya dia menilai tingkat kekecewaan masyarakat suku sakai terhadap penyelesaian masalah tanah mereka yang dikuasai mafia tanah ini, sudah semakin memuncak.

Sehingga jika tak kunjung mendapatkan penyelesaian, dirinya khawatir akan terjadi tindakan nekat dari masyarakat yang gelap mata.

"Jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut, segala kemungkinan dapat terjadi. Kemarin mereka orasi, sekarang jahit mulut dan kedepan kita tidak tau lagi," terangnya.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media, sejak Selasa 28 November 2023 puluhan relawan melakukan aksi jahit mulut di gerbang samping Kantor Gubernur Riau (Gubri), dan aksi tersebut masih berlanjut hibgga hari ini. Sedikitnya ada 30 warga yang tergabung dalam aksi jahit mulut itu.

Aksi tersebut terkait persoalan sengketa lahan 2.500 hektare di Desa Kota Garo Tapung Hilir, Kampar, Riau yang tak kunjung tuntas. Para relawan ini melakukan aksi jahit mulut sambil membentangkan spanduk "Kami hanya menunggu kebijakan Presiden RI Joko Widodo".

Koordinator Aksi Antoni Fitra mengatakan, aksi jahit mulut ini terkait masalah 2.500 hektar lahan pertanian milik masyarakat suku sakai di Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Yang sejak 27 tahun terakhir dikuasi dan diusahai oleh para mafia tanah sebagai perkebunan kelapa sawit.

Parahnya lagi sejak perkebunan kelapa sawit 2.500 hektar itu berdiri, hingga sekarang kepemilikannya masih mengatasnamakan kelompok tani masyarakat suku sakai.

"Dua ribu lima ratus hektar lahan pertanian milik masyarakat suku sakai, sudah dua puluh tujuh tahun dikuasai mafia tanah. Para mafia itu mendirikan kebun sawit di atasnya dengan mengatas namakan kelompok tani masyarakat suku sakai. Tetapi faktanya masyarakat suku sakai sebagai pemiliknya tidak mendapatkan apa-apa dari perkebunan itu, melainkan mereka kehilangan lahan pertanian," ujar aktivis GerLamata itu.

Adapun tuntutan masa aksi jahit mulut di antarnya meminta Gubernur menyurati Presiden RI untuk menurunkan perintah tugas kepada Satuan Tugas Tindak Pidana Pertanahan, menangkap dan mengadili mafia tanah di areal 2.500 hektare di Desa Kota Garo Kampar Provinsi Riau. Serta mengembalikan kepemilikan tanah kepada masyarakat suku sakai.***

 

TERKINI
PT KPI Kilang Dumai menandainya dengan menyelenggarakan Upacara Pembukaan Bulan K3 Tahun 2025 di.
Senin, 13 Januari 2025 | 16:00:02 WIB

Manajemen PLN Nusantara menginformasikan bahwa pihaknya akan membuka pintu air Waduk Koto.

Senin, 13 Januari 2025 | 14:47:32 WIB
PT KPI Kilang Dumai saat ini memiliki tiga wilayah unit operasi di Pulau Sumatera, yakni Dumai dan.
Jumat, 10 Januari 2025 | 18:14:03 WIB
Pencapaian tersebut merupakan hasil kontribusi dari 2 unit operasi kilang PT KPI Kilang Dumai yang.
Rabu, 8 Januari 2025 | 22:00:30 WIB

Namun, Pemohon adalah Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lingga Nomor Urut 2, Alias.

Rabu, 8 Januari 2025 | 20:19:23 WIB